Selasa, 17 April 2012

intermezzo


Pukul  11:56 PM , dikamar..
Astagfirullah sudah malam namun mata tak jua bisa terpejam, padahal apa lagi yang pantas ku khawatirkan?  semua telah ada dalam penjagaanNya ketika penjagaanku tak bisa melampaui siapapun berada. Kembali ku menghela nafas sejenak lalu ku pejamkan mata mencoba mencari penyebabnya, suasana hening seketika lalu ku dengar sebait syair dalam handphoneku


Allah engkau dekat penuh kasih sayang
Takkan pernah engkau biarkan hamba-Mu menangis
Karna kemurahan-Mu
Karna kasih sayang-Mu

Hanya bila diri-Mu
Ingin nyatakan cinta
Pada jiwa yang rela dia kekasih-Mu
Kau selalu terjaga yang memberi segala
(Opick-Cahaya Hati)



 Tak terasa airmata mengalir begitu saja, namun ketika itu hati terasa damai. Subhanallah.. kembali ku memujiNya beberapa kali. Terbesit kembali segala kerisauan yang menari-nari dalam fikiranku daritadi. namun seketika itu langsung ku ucap astagfirullah.. astagfirullah.. astagfirullah.. seharusnya tak ku khawatirkan apa-apa yang masih terhalang hijab Allah, aku harus segera tidur. Esok aku harus ke klinik menemui anak-anak “Luar Biasa”, disana mereka masih membutuhkan aku. Ku terdiam berfikir “ada orang yang masih membutuhkan aku, apakah aku harus berhenti dan kalah oleh keadaan sedangkan mereka menangis dan memohon agar aku bisa tetap bertahan disana? Rasanya sangat konyol ketika ku korbankan mereka atas perasaanku, Ya Allah kuatkan aku.. Lindungiku dari putus asa” aamiin.

lalu..tergerak hatiku untuk menuliskan surat sederhana ini pada saudaraku disisi Allah..

Teruntuk insan yang hatinya sedang luka, sapu air matamu yang mengalir deras. Redam bara emosi yang bergejolak memanas. Engkau tercipta bukan untuk
menangisi zaman. Ataupun menyesali duka lara. Usah tenggelam dalam kubangan nestapa, jika cintamu mengalami kegagalan, jika ta’arufmu kandas di jalan. Tersenyumlah...

... Awan hitam selalu menyimpan pelangi, begi
tupun Sang Penggenggam nyawa. Dia selalu punya rahasia dan bijaksana untuk membuat dewasa makhluk-Nya. Cinta suci sedang menunggumu, tetapi engkau harus sabar menantikan. Cinta itu akan menjemputmu di masa yang telah DIA rencanakan.

Teruntuk yang hatinya sedang luka, jangan berikan celah pada syaitan yang membuat semangatmu terlemahkan. Perihnya duka bukanlah isyarat runtuhnya langit ataupun robeknya kulit bumi. Allah menempa pribadi tangguhmu dalam butiran air matamu, dalam jeritan derita batinmu dan dalam rintihan sesaknya nafasmu.


Teruntuk yang hatinya sedang luka. Pasang surut laut adalah kepastian, tawa dan tangis adalah kewajaran. Takdir-Nya menjadikan makhluk berpasangan. Sebuah ketetapan Sang Penguasa jika engkau tak dapatkan pasangan di dunia bukan berarti Allah memberimu petaka, tapi Dia sedang menyiapkan makhluk terindah yang menantimu di Jannah yang akan menemani jiwamu yang resah. Tersenyumlah...


Dalam kesabaran munajat panjangmu meski tajamnya duri mencabik-cabik lukamu, meski remuk redam menyerang hatimu. Yakinlah...bahagia akan datang mewarnai hari-harimu.


1 komentar: